Setelah sekian lama tidak ada perubahan, kini ada yang baru di Honda Tiger Scrambler saya. Kalau dulu dibawah jok hanya aki kering kecil yang ternyata tidak tahan lama kini saya menggunakan aki basah.
Setelah dipasang aki basah yang ukurannya gede, motor terlihat kurang menarik karena aki tersebut terlihat tidak serasi dengan desain motor.
Solusinya adalah memasang tutup aki. Lumayan pusing mencari tutup aki yang pas dengan sudut sub-frame.
Tapi namanya juga lagi beruntung, pas main ke tukang bikin fiber glass ada tutup aki Honda XL pesanan orang yang sudah sangat lama tidak diambil. Setelah diukur dan ditempel ternyata pas Akhirnya saya beli dengan harga teman π
Dengan modal cat semprot, tutup aki dari fiber glass tadi saya cat. Dan hasilnya terlihat seperti pada gambar diatas. Oh ya, satu lagi tambahan pemanis dibagian buritan. Yaitu braket bekas motor apa saya juga nggak tahu, hibah dari teman. Tapi belum saya cat, masih berkarat sana sini.
Benar, salah satu cara melepas suntuk karena pekerjaan salah satunya adalah silaturahmi dan numpak motor melihat pemandangan alam yang jarang kita temui setiap harinya.
Pagi tadi dari rumah berangkat bertiga bersama om gora dan om rendi.
Kemudian sesuai perjanjian kumpul di rumah om tongsam sambil menengok keponakan si Azzam yang lucu
Disana sudah menunggu om hadiyanta dan kemudian disusul om faizz. Setelah komplit langsung riding ke gunung gajah dalam rangka mencari durian. Tapi sebelumnya menyempatkan diri untuk poto-poto dengan latar belakang bentang alam waduk sermo dan kota wates.
Setelah dirasa cukup, akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Dan apa yang kami cari ada didepan mata. Abang Mansyur penjual durian, orang aceh selatan yang dapat istri orang jawa.
Langsung tawar menawar dan bismillah, mari makan….
Setelah cukup menikmati durian, akhirnya kami kembali ke rumah om tongsam untuk menjalankan ibadah sholat jum’at dilanjutkan makan mie ayam bersama-sama. Setelah itu kami balik kanan bubar jalan.
Alhamdulillah, Pokoknya hari ini puasssss …….. π
Sampai dirumah dengan selamat. Terima kasih can macan… Kamu nggak bikin susah saya π
Beberapa hari ini saya berangkat kerja menggunakan Tiger scrambler. Di perjalanan motor ini cukup menjadi perhatian orang-orang karena modelnya yang dirasa aneh dan lucu. Tak terkecuali beberapa rekan-rekan kerja di kantor, termasuk juragan manuk ini.
Sepertinya agak tergoda juga setelah mencoba si hitam ini. π
Oh, ya… Sekalian ngiklan. Siapa tahu ada yang hobby manuk murai batu bisa kontak teman saya ini. Dirumahnya ternak manuk murai batu. Hobby yang berkelas!!!
Manuk yang masih piyek baru lahir saja udah banyak yang antri mau beli. π
Kalau saya belum tertarik dolanan manuk, punya manuk satu saja rajin nyanyi sudah bikin saya seneng banget π
Sambil menunggu proses pembuatan Honda Tiger Scrambler, saya mengajak pembaca sekalian untuk menambah sedikit informasi tentang Scrambler π
Pada tulisan terdahulu saya pernah memposting artikel dari bikeexif tentang bagaimana membuat motor Scrambler. Dan pada kesempatan kali ini saya mendapatkan sedikit referensi sejarah bagaimana awal mula munculnya istilah Scrambler pada sepeda motor.
ilustrasi
Sejarah awal scrambler bermula di Inggris pada akhir tahun 1920an, dimana pada waktu itu mulai berkembang balap sepeda motor yang lebih mengedepankan kecepatan dibandingkan peraturan. (tentu tetap dalam koridor sportifitas) π Para pembalap diharuskan memulai lomba dari point A ke Point B di alam terbuka dengan waktu yang sesingkat mungkin untuk menang dengan diharuskan menaklukkan berbagai macam medan.
ilustrasi balapan
Pada saat itu produsen kendaraan belum mengenal dan memproduksi model trail, enduro ataupun dirt bike, keadaan tersebut memaksa pada pembalap melakukan modifikasi sepeda motor yang digunakan di jalan raya menjadi motor yang sanggup dipakai di kondisi offroad seperti padang rumput, jalan berlumpur, berbatu dan juga berbukit.
Selanjutnya balap ini mulai berkembang di Amerika dan dilakukan di sirkuit, dan pada tahun 1960-an pabrikan/produsen sepeda motor mulai membuat sepeda motor dengan model enduro/dirt bike yang menyerupai model yang kita lihat saat ini.
Secara umum, karakteristik sepeda motor scrambler adalah adaptasi dari sepeda motor jalan raya menjadi sepeda motor segala medan. Motor ini harus memenuhi persyaratan seperti ringan, simpel, kuat dan dapat diandalkan. Adapun ciri yang menjadi karakter kunci Scrambler adalah :
Knalpot dipasang lebih tinggi
Jok pendek dan empuk
Torsi mesin yang merata
Tampilan simpel dan sederhana
Komponen tambahan yang ringan
Tangki yang lebih kecil dari aslinya
Panel dan indikator mini
Ban offroad dan roda jari-jari
Sangat penting untuk diingat, walaupun secara visual model scrambler adalah menghilangkan fitur-fitur standar sepeda motor yang dirasa tidak perlu, namun itu semua bertujuan untuk menggabungkan unsur simplisitas bersanding dengan kekuatan karakter dari model ini. Tapi saran saya jika dipakai harian alangkah baiknya kelengkapan lalu lintas tetap dipasang π
Saya lanjutkan kembali cerita tentang proses pembuatan Scrambler, setelah kemarin sampai pada pemasangan tangki sekarang beralih ke pembuatan foot step depan.
Berhubung tema modifikasi ini adalah scrambler, maka sengaja saya mengadopsi foot step model motor enduro seperti KLX150. Dan berikut ini penampakannya.
Foot step berbahan besi ini saya beli jadi di pasar sparepart jejeran. Kemudian sebagai penahannya menggunakan plat besi bekas per daun mobil. Lanjutkan membaca Membuat foot step depanβ
Perkembangan pembuatan sub-frame Honda Tiger Scrambler sepertinya agak terhambat, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Banyak kendala yang dihadapi dalam pembuatannya.
Modal niat dan tekad saja tidaklah cukup π
Setelah konstruksi kasar Sub-frame hampir selesai, giliran membuat “kupingan” atau penahan as lengan ayun. Ini juga memerlukan ketelitian dan ketekunan, karena harus membuat potongan dari karton untuk selanjutnya nanti digambar di plat besi dan dipotong sesuai dengan gambar.
Memang terkadang, orang hanya melihat hasil… padahal proses menuju hasil itu juga sangat penting. Jadi kesabaran adalah kata kunci. Nikmati prosesnya dan kita lihat nanti hasilnya π
Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita bersama….
Satu langkah besar yang saya rasa semakin dekat ke tujuan. Pada kesempatan kali ini saya melanjutkan cerita tentang proses pembuatan scrambler. Yaitu pemilihan dan pemasangan ban.
Dari referensi teman-teman, ban yang mendekati tema scrambler adalah Swallow SB-117. Dengan harga masih rasional di kantong model ini layak dibeli. Maka tanpa ragu-ragu saya pilih merk tersebut. Saya ambil type yang sama untuk roda depan dan belakang.
Untuk ban depan ukurannya 100/80-18 dan belakang ukuran 120/80-18. Sekalian saya beli juga ban dalam merk yang sama π
Selanjutnya serahkan kepada ahli pasang ruji atau jari-jari di velg yang kemarin sudah di coating. Lanjutkan membaca Stel ruji dan pasang banβ