Akhirnya saat jalan-jalan itu tiba π
Minggu pagi sesuai rencana saya bersama istri bersiap melakukan perjalanan pendek ke dataran tinggi Dieng Banjarnegara. Tidak banyak persiapan yang saya lakukan, kecuali mengisi BBM si garong sampai penuh.
Selanjutnya, Bismillah… jam 06.20 pagi kami mulai perjalanan kami. Jalur berangkat saya memilih jalan menuju Wonosobo melalui Borobudur. Jalan relatif mulus dan lancar sampai ke wilayah desa Sapuran Kertek. Selebihnya banyak jalan yang sedang diperbaiki dan ditambal. Perjalanan sedikit terhambat ketika melewati jalan dari Kecamatan Kertek ke Wonosobo Kota. Satu-satunya jalur sibuk yang kondisi jalannya banyak berlubang dan beberapa cukup dalam sehingga cukup membahayakan bagi pengendara sepeda motor. Semoga nanti segera diperbaiki Dinas terkait. π
Selepas Wonosobo Kota menuju ke Dieng, jalanan relatif mulus. Udara yang segar ditambah pemandangan dan lahan pertanian membuat segar mata. Banyak tanjakan dan tikungan yang menguras konsentrasi, sempitnya kondisi jalan dan keberadaan angkutan umum yang beberapa diantaranya asal-asalan pancal gas dan rem membuat saya extra hati-hati. π¦
Sekitar jam 09.30 saya sudah sampai ke pintu gerbang dataran tinggi Dieng. Setelah istirahat sebentar saya dan istri langsung menuju ke obyek wisata kawah sikidang. Banyak yang berubah saat memasuki wilayah wisata di Dieng. Setiap Obyek sudah dipungut retribusi wisata. Terakhir ke Dieng sekitar tahun 2007, waktu itu hanya dipungut sekali saja π
Saat tiba di lokasi parkir saya cek lagi kondisi BBM si garong π
No comment aja dah…
Sampai di Sikidang, ternyata sekarang sangat ramai. Banyak spot-spot foto selfie dan juga foto langsung jadi bersama burung hantu dan kuda yang dikelola warga sekitar. Tempat berjualan sepanjang jalan menuju kawah berjajar rapi. Ada juga wahana Flying Fox, sewa motor trail dan ATV. Ada juga patung berukuran raksasa seperti Buto abang dan King Kong.
Setelah merasa cukup jalan-jalannya, kami beristirahat sejenak menunggu adzan dzhuhur sambil jajan gorengan kentang dan mendoan. Setelah selesai ibadah kami persiapan untuk kembali ke Bantul. Perjalanan cukup lancar tinggal mainkan sedikit gas dan banyak-banyak rem π
Sampai di Wonosobo sempat berhenti sebentar untuk makan kuliner Mie Ongklok Longkrang.
Tidak ada yang berubah di warung mie ini, hanya saja sekarang pembelinya sangat banyak membuat antri mencari tempat duduk. Lokasi yang mepet jalan raya membuat warung ini mudah dicari.
Selamat makan! π
Setelah selesai makan, kami segera melanjutkan perjalanan pulang melalui jalur Wonosobo-Kertek-Sapuran-Kepil-Purworejo-Bantul. Waktu menunjukkan jam 13.50 kami mulai jalan. Jalanan selepas Sapuran-Kepil relatif bervariasi, ada yang mulus dan yang bergelombang. Kondisi jalan yang cukup lebar dan sepi membuat perjalanan tidak ada hambatan yang berarti. Sampai jalan yang menuju ke Purworejo Kota jalan ada yang sebagian di cor beton, mungkin daerah tersebut rawan longsor. Sampai di Purworejo Kota jam 15.20, kami beristirahat sebentar meluruskan kaki. Jam 15.35 kami lanjutkan perjalanan ke Bantul via Brosot Kulonprogo. Sampai dirumah sekitar jam 16.25… kaki pegel nggak karuan, bokong panas dan leher kaku π
Cek tangki BBM si garong….
Sekali lagi, No Comment lah….
Demikian cerita shor trip berdua bersama istri, jangan lupa bersyukur atas semua nikmat dan karunia-Nya π
sipp iku, ber2 sajo, sambil manasi si garong
#eeh, tutup tangkinya mau tuker a pak, sama stupa? π π
π
enak aja….
π π
Udah rare lo pak,sekarang model flat semua
Se rare honda xl nantinya
marai kelingan XL reproku jalan ditempat.. hiks! π₯
Tukeran tangki po? Isianku lewih akeh lho π
No! πΏ
kalo saya belum kesampaian touring ke dieng,hanya beberapa kali lewat saja di wonosobonya
Kalau ada waktu luang sempatkan melihat indahnya Indonesia mas bro
boleh nih kapan2 diulang bareng ik hehe
Jalannya gak enak mas, angkutan umum ngetem sembarangan di tanjakan π¦
motornya didorong apa dikendarai?
irit bener π
Keren π
mantap djiwa…