Beberapa hari yang lalu di Yogyakarta ada demo atau unjuk rasa para pengemudi Bentor, mereka menuntut pencabutan Surat Edaran Gubernur DIY tentang pelarangan becak motor dan penghentian rasia terhadap becak motor. Padahal Bentor itu sendiri dinilai banyak pihak tidak memenuhi standar kelayakan sebagai angkutan publik, membahayakan pengguna jalan dan melanggar UU Lalu lintas.

Tapi disini saya tidak akan membahas Bentor dan tuntutan para pengemudinya, karena sebenarnya ini diperlukan ketegasan dari pemerintah untuk mencarikan solusi yang terbaik tanpa merugikan masyarakat banyak dan juga para pengemudi bentor yang mencari nafkah.
Berbicara tentang Bentor, dahulu kala jauh sebelum ramai Bentor di Indonesia. Nenek moyang Bentor sudah dibuat oleh pabrik sepeda motor di belahan bumi eropa. Beberapa warisan yang masih ada dan terpelihara seperti yang saya sampaikan dibawah ini.
Leon Bollee 1897 “La Voiturette” 650 cc
Pada tahun 1895 Léon Bollee merancang kendaraan roda tiga kecil yang ia beri nama “Voiturette”.
Kendaraan ini didukung oleh mesin silinder tunggal 650cc (3hp) mesin berpendingin udara dengan bore x stroke 75 x 145 mm bertransmisi tiga percepatan. The Voiturette pada waktu itu merupakan kendaraan tercepat bermesin bensin yang ada di jalan Paris.
NSU 1907
Dirancang Karl Schmidt, model pertama NSU hadir di tahun 1903 didukung oleh mesin 329cc bertenaga 2½hp. Sejumlah model yang berbeda diperkenalkan hingga pecahnya perang, termasuk motor dengan mesin v–twin dalam berbagai jenis dan kapasitas. Salah satunya adalah model Bentor diatas, model dengan mesin bertenaga 3 ½ ini dilengkapi dengan transmisi dua percepatan rancangan NSU.
Zenith “Zenette” 1908
Mesin yang digunakan oleh Zenith saat itu adalah Fafnir satu silinder dan JAP silinder kembar.
Bentor original cc besar tapi tenaga kecil, lha nek bentor modifan grand karo supra ketoke di atas 10hp yo pak? Yo ancen medeni
Grand-supra 100cc sekitar 8hp… Berbahaya kalau konstruksi bentor main sambung rangka di komstir
nah , asal nempel koyo Hayate ngangkut wong 5 :D, sing penting keangkut