Dua hari belakangan ini banyak berita heboh, mulai dari aksi bersih-bersih Wads hingga berita tentang calon matic gambot baru dari Yamaha bernama NMax dan rumor pesaing dari Honda bernama Forza. Tapi biarlah berita heboh ini diwartakan oleh rekan-rekan bloger lain, karena saya tidak memiliki bahan cerita tentang motor baru tersebut
Kali ini saya juga akan menulis tentang sepeda motor matic juga, tapi matic sepeda bermesin. Bukan karena saya tak mau kalah dengan rekan-rekan yang lain, namun ini sekedar menjawab pertanyaan di wall FB saya mengenai transmisi penerus daya di sepeda bermesin si Kucing Ireng yang sudah sekian lama tersimpan di pojok kamar. Berikut kutipan pertanyaan tersebut :
Ok, mari kita bongkar dan melihat bersama-sama bagaimana transmisi sepeda saya yang bikin penasaran mas Hery ini. Sebelumnya mohon maaf, karena sudah lama tidak pernah saya pakai dan cuma disimpan di pojok kamar maka si Kucing Ireng sudah bertransformasi menjadi Kucing Buluk’an. 😦
#saya sengaja tidak watermark karena merusak pandangan, harapan saya semoga tidak terulang lagi gambar sepeda bermesin saya digunakan untuk menipu orang di web jual beli… ingat dosa tau!!!
Mari kita bongkar rumah transmisi disebelah kiri mesin sepeda ini, memang joss kerjaan mas wakhid ini. Sang empu sepeda mesin yang bisa mewujudkan konsep yang saya sampaikan 😀
Dan inilah hub transmisi yang bikin penasaran mas Hery
Jujur saya sampaikan, hub transmisi ini sejatinya ide dan karya original mas wakhid dengan memanfaatkan gir timing camshaft motor bebek yang langsung dilas pada bubungan rumah laher. Namun pada gambar diatas saya sedikit memodifikasi di tukang bubut dengan menambahkan dan menggabungkan gir free wheel belakang sepeda dengan gir timing camshaft tersebut menggunakan las listrik. Tujuannya agar memperingan kerja mesin dan juga pengendara saat mengayuh sepeda ini. Seingat saya ada 3 bagian penyusun hub tersebut yang berisikan dua laher dan free wheel yang berada diantara laher tersebut.
Dan untuk menyusunnya menggunakan ulir drat yang saling berlawanan dengan arah gaya putaran free wheel. Dan parahnya…. dulu catatan konsep saya lupa/ilang tertinggal di tukang bubut. Jadinya saya pusing juga kalau diminta menjelaskan bagaimana komposisi ulir drat yang berlawanan tersebut 😥
Jadilah hub diatas adalah satu-satunya yang pernah saya buat di tukang bubut, kalau mau dibongkar lagi kemungkinan bisa tapi dengan cara harus merusak komponen hub yang sudah terikat erat tersebut, kan sayang… mana bikinnya lumayan mahal juga 😥
Demikian mas Hery, semoga mendapatkan gambaran tentang hub sepeda bermesin diatas. Kalaupun masih bingung monggo silahkan ke rumah dan melihat langsung, dan kalau nanti pas ingat tak bikin corat-coret sketsa-nya 😀
nyimak
http://macantua.com/2015/01/27/wanita-pun-suka-merdunya-suara-engine-4-cylinder/
meminyak
transmisi Dog-drive !!! 😀
___________
Yamaha R25 rasa R1
https://sketch51.wordpress.com/2015/01/31/yamaha-r3-meets-yamaha-r1/
tumben ra kinclong…
mending ngelus-elus “liyane” lekdjie
waini kucing ireng
Iya kang. .. 😀
lampu depane gak bingit…
He.he.. iyo mas dokter. Seadanya saja 😀
ganti lampu sepeda unto mz, kasi led senter, tetep pake dinamo roda saja, kasi penstabil tegangan… padiaaang…
legend
legendarrr….
apik ya..marai pengen.. nek tuku dadi entek piro pak?
Sementara belum dijuwal mas
nek nggone pak wakhid kuwi opo yo juwalan pak? opo berdasarkan pesenan ?
Pesan dulu mas… 😀
boleh minta sketsa konstruksi transmisinya bang??????????