Sebenarnya ini adalah artikel dari buku yang berjudul “Stealing Speed” yang dipublish oleh penulisnya sendiri Matt Oxley pada website motorcyclenews.com pada tanggal 27 Desember 2012. Artikel ini bercerita tentang skandal pencurian teknologi balap sepeda motor yang menjadi sejarah dari Grand Prix sepeda motor. Berikut ini cerita dan terjemahan bebas dari artikel tersebut 😀
50 tahun yang lalu (kalau sekarang 2014 berarti 52 tahun), Suzuki memenangkan kejuaraan dunia Grand Prix motor untuk pertama kalinya dengan menggunakan sepeda motor mungilnya. Sepeda motor 50cc RM62 bertenaga 8 hp dan kecepatan 90mph dengan pembalapnya Ernst Degner berhasil naik podium 50cc perdana di Oktober 1962. Itu adalah sepeda motor mengagumkan, kesuksesan tersebut adalah momen bersejarah bagi suzuki karena ini juga merupakan titel juara dunia pertama Suzuki yang dimenangkan lewat mesin 2-stroke-nya.

Selama beberapa tahun berikutnya mesin-mesin 2-stroke mendominasi di kejuaraan Gran Prix motor. Begitu banyak kemenangan yang diraih motor 2-stroke hingga sesudah tahun 1975 tidak ada satupun dari mesin 4-stroke memenangi balapan hingga pada akhirnya aturan dirubah dan era Motogp dimulai pada tahun 2001. Seperempat abad lebih GP 2-stroke telah memberikan kita beberapa sepeda motor yang luar biasa dan menghasilkan motor produksi massal yang tidak terlupakan. Meskipun begitu mesin-mesin legendaris seperti RD250 Yamaha dan 350LC, Suzuki RG500 dan Kawasaki H2 750 triple yang sangar tidak akan pernah ada jika tidak ada dibalapan GP 2-stroke.

Yang luar biasa, dominasi mesin-mesin 2-stroke selama beberapa dekade tersebut tidak terlepas dari seorang nama, seorang insinyur Jerman Timur bernama Walter Kaaden yang berjuang dengan keras mengembangkan mesin 2-stroke di pabrik sepeda motor MZ dan sukses merubah produksi kendaraan di MZ yang dikenal murah, berbau dan berasap menjadi sepeda motor juara dan menjadi dominator di kejuaraan Grand Prix dunia.

Dan yang lebih luar biasa dari itu semua, Suzuki dan pabrikan Jepang lainnya baru memperoleh kemenangan di balap 2-stroke setelah Suzuki membayar Pembalap MZ Ernst Degner dengan tebusan yang mahal untuk membelot dari Jerman Timur ke Jerman Barat dan menjual rahasia mesin hasil jerih payah Walter Kaaden.

Pengkhianatan Degner kepada Kaaden ini terjadi di kehidupan nyata dan menjadi menarik serta mengingatkan kita pada cerita fiksi James Bond.
Selama Perang Dunia II, Walter Kaaden bekerja di pangkalan rahasia milik Hitler di Peenemünde dimana sebuah sejata pemusnah the V-1 and V-2 dikembangkan dan dibuat. Setelah perang usai dia menolak tawaran untuk bekerja dengan kepala ahli roket Nazi Werner von Braun pada program NASA milik Amerika Serikat.
jadul
macantua.com/2014/12/02/akhirnya-datang-juga-stnk-dan-plat-nomor-asti/
sejarah ini mas 😀
Pastinya…. dan sejarah itu yg membuat sekarang jd bermakna
Betul mas.. 😀
lanjutane kapan?
Wah… Tunggu saja kang jamin 😀
Nganggo to be continued barang…
Biar penasaran…
Jemurane keri..awas,beracun….
Yamaha Crosser 150 Brazil,cocok banget dibikin scrambler blar-blar… http://wp.me/p14X5N-us
Ha.ha.ha … Udah pake anti racun lekdjie 😆
legend
http://setia1heri.com/2014/12/03/mbolang-ke-pulau-dewata-tuk-menghadiri-honda-bikers-day-2014-di-pantai-pandawa/
Iya nih mas… 😀